Skip to main content

Cerita Intern @ ULIP (Unilever) - Part 2

Cerita part 1 bisa dilihat di : Cerita Intern @ ULIP (Unilever) - Part 1
Hai, hari ini penulis akan kembali bercerita tentang pengalaman intern selama mengikuti ULIP. Hal ini dikarenakan penulis sedang mengalami stuck dalam proyek yang diberikan, akibat bertambahnya proyek-proyek dengan tingkat kesulitan tidak biasa #alay. Gak sesusah itu sebenernya, cuma butuh logika berpikir, dimana otak harus dalam keadaan fresh untuk bisa membongkar logikanya. Dan penulis sedang sangat lelah, akibat kebanyakan bermain bersama teman-teman dan running drama korea hingga larut saat weekend kemarin. Penulis sangat ingin tidur atau setidaknya berharap bisa pergi ke tempat-tempat seperti perkebunan (ga nyambung).
Jadi karena penulis berlokasi di wisma aldiron, cerita-cerita ini akan terjadi di seputar wisma aldiron. Kalo kerja disini, welcome to pancoran geng! Dimana sampe sekarang penulis gak ngerti logika puteran pancoran itu gimana dan buat apa, karna super semrawut banget. Apalagi kalo jam pulang kantor, totalitas ketidakbergunaan lampu merah sungguh terjadi. Penulis teringat ketika awal berada disini dan ada yang mengatakan "iya, naik motor aja bisa macet disini". Penulis sekitar 5 hari lalu merasakan benar-benar tidak bisa bergeraknya sebuah motor di jalanan, dan hari ini merasakan bagaimana jalan kaki aja macet (gak bisa jalan karena kondisi jalanan yang mengerikan).
Lokasi unilever ada di lantai 1 (logistic) dan lantai 3 (supply chain, customer service, dll). Entahlah sebenarnya pembagian departemen ini juga penulis kurang fasih. Walaupun terlihat ansos, tapi penulis punya pengetahuan yang lebih banyak daripada intern lain soal proses bisnis divisi-divisi disini. Why? Karena penulis suka ngrumpi dan bertukar informasi. Bagi penulis, untuk apa kalo susah-susah masuk sini, jika hanya bekerja? bukankah itu sangat membosankan?
Disini berbeda dengan HO (head office , yaitu graha unilever). Di HO ada sebuah kantin, dimana katanya kita bisa makan makanan kantin disana. Jadi, gak ada uang makan istilahnya. Tapi penulis juga belum mencicipi kantin disana. Cuma pernah ke koperasinya aja, saat membuat ID card. Sedangkan di aldiron, kantinnya literally banyak penjual-penjual makanan (udah semacam warteg berjejer) dari ujung hingga ujung, dimana entah mengapa, ujung kiri itu paling murah dan ujung kanan mahalnya nahujubileh. Jadinya, kita dikasi uang makan. Tapi percayalah, jumlahnya tidak besar! Jadi buat anda yang mengharapkan banyak cuan, don't expect too much. Tapi lumayan lah ya, daripada gak ada sama sekali. Harus disyukuri.
Berbicara mengenai kantin, penulis harus mengakui bahwa ke-pasaran wajah penulis membuat penulis ini cukup populer di kalangan pedagang disana. Hampir tiap penjual mengenali penulis dan mengetahui pilihan makanan yang akan dipesan penulis.
Sebenarnya hal yang menyedihkan disini adalah bahwa penulis melihat banyak kotak walls, seperti yang dijual di toko-toko terdekat. Harusnya ice cream itu bisa diambil massal dan brutal. Namun dikarenakan sedang musim puasa, penulis pun tak enak. Penulis pernah melakukan usaha percobaan pengambilan ice cream saat sudah buka (alias di atas jam 6). Penulis rela pulang malam selama 3 hari untuk trial. Namun alhasil gagal. Karena ternyata dikunci. Hal yang cukup ironis adalah penulis malah membeli produk ice cream mereka (dengan uang penulis sendiri), di koperasi mereka.
Bicara mengenai koperasi, penulis teringat akan koperasi di HO. Dimana waktu itu penulis diminta mengambil package internship (yang harusnya dapat diakhir). Isinya? Barang kebutuhan sehari-hari. Karena ibunda belum meninggalkan jakarta ketika package ini diterima, dan saat mendapat package posisi penulis sedang pergi bersama ibunda dan teman-temannya, tentu saja fixed isi package ini menjadi primadona dan rebutan ibu-ibu. Mereka pun bahkan ada yang hompimpa untuk memperebutkan sunlight dan rinso. Dan pemilik aslinya (penulis), hanya meminta sabun mandi.
Anw, saat selesai mengambil package dari HO, penulis menunggu ojek di depan HO. Karena package cukup berat, penulis meletakkannya di dekat pagar. Bentuknya memang cukup besar dan kotak. Sehingga tiba-tiba 2 satpam menghampiri.
Salah 1 bertanya "paket untuk siapa mbak?"
Sedangkan yang 1 lainnya dengan mata waspada dan membawa detektor, ingin memeriksa kotak tersebut.
Penulis diam cukup lama sebelum menyadari bahwa penulis dipikir kurir barang atau tukang pembawa bom. Sehingga penulis pun mengatakan "ini dari unilever".
Mereka berakhir tertawa terbahak-bahak sampai penulis pulang dan meminta maaf.
FYI, supply chain memiliki members yang paling banyak dibandingkan function lain. Seperti yang penulis bilang, mereka gak hanya mengerjakan pekerjaan inti dan rutin. Mereka mikir, a lot. Jadi buat yang ingin mengaplikasikan keilmuan engineering mereka (terutama yang belajar inventori dan supply chain), ini oke banget. Workload otomatis juga lebih tinggi, karena ada harga (gaji tinggi) ada rupa.. Tapi bagi penulis, work life balance disini cukup baik, karena masih bisa pulang sore dan main ama teman maupun keluarga. Weekend juga terjamin.

Popular posts from this blog

Pengalaman Seleksi ULIP (Unilever Leadership Internship Program) - Part 1

Hai, penulis kembali lagi! Kali ini, penulis sedang ketagihan ngepos. Lols Kisah seleksi ULIP (internship ala Unilever) ini berawal ketika penulis sedang gabut parah akibat drama-drama korea yang sedang tidak bagus. Lalu, penulis melihat grup yang heboh membicarakan tempat KP (kerja praktek). Dalam hati : kemanakah tujuan penulis? Lalu iseng-iseng scroll timeline LINE, ada yang ngepos soal ULIP dan penulis pun membuka form-nya. Diisilah data-data terkait. Namun karna daya tahan penulis cukup lemah, penulis merasa lelah padahal baru halaman 1. Usut punya usut setelah ngecek kilat, ternyata ada beberapa halaman form (capede). Sehingga pengisian form membutuhkan 5 hari (diisi tiap penulis gatau mau ngapain dikosan). Lalu, dengan tanpa harapan apapun karena sebenarnya sasaran utama penulis untuk intern bukanlah tempat ini (gatau diri emang), penulis tak pernah menunggu email doi. Penulis emang udah ada tempat tujuan sendiri pada waktu itu. Kemudian selang beberapa bulan, pe...

Pengalaman Seleksi ULIP (Unilever Leadership Internship Program) - Part 2

**) Ini adalah lanjutan dari kisah part 1. Untuk tau cerita detail part 1, please open :  Pengalaman Seleksi ULIP (Unilever Leadership Internship Program) - Part 1 [TAHAP FGD + INTERVIEW ULIP] Tahap ini dimulai dengan mengumpulkan kami dalam meja lonjong. Kami ada 8 orang (tapi gak datang 1 >> katanya orang australia wow!). Seorang Ibu bagian HRD hadir menemani kami ngrumpi sesaat dan bilang sesuatu yang cukup mengesankan "walaupun seleksinya di jakarta, tapi yang kami undang seleksi dari berbagai kampus", dimana peserta hanya terdiri dari 2 kampus (yang berlambang gajah dan yang jas almamaternya kuning). Seorang teman yang nyeletuk nama kedua kampus itu pun, langsung membuat seisi ruangan (termasuk si ibu) tertawa. Lalu, kami disodori roti yang sepertinya enak (namun karena hayati deg-degan karena FGD, makan pun tak sanggup lols). Kami pun disuruh menyiapkan kakulator sendiri (kali ini untung udah pinjem kakulator temen kampus). [FGD dimulai] Pada t...

Pengalaman seleksi YLI (Young Leaders for Indonesia)

Setelah jutaan detik dilewati tanpa ngepos, akirnya penulis memutuskan ngepos salah satu program yang cukup hits : Young Leaders for Indonesia by McKinsey & Co. Yeah! Young Leaders for Indonesia atau yang lebih hits dengan sebutan YLI merupakan program leadership (they called it scholarship btw) dari McKinsey & Co. Buat yang gatau itu perusahaan apa, means you're not one of those ambitious young millennials (but it's true, most of my friends gatau McK itu makanan apa). Tapi anw, akan sedikit kukasi tau, doi itu adalah consultant company & salah satu member tier 1 consultant squad : MBB (McKinsey, Bain, BCG). Nah, kenapa program ini cukup hits? Jawabannya adalah : meneketehe. But, in my own opinion, dia salah satu pioneer dalam program leadership yang menyasar mahasiswa-mahasiswi berpotensi. Buat kalian anak muda gaul & high achiever, pasti sering banget denger program "future leader", "XX-leader", "whatever-leader". Nah, YLI in...

Pengalaman Seleksi XLFL (XL Future Leaders)

Oke kita kembali lagi ke seleksi XL Future Leaders! Yeay! Proses seleksinya cukup-tidak-sedikit. Langkah pertama  : seleksi berkas. Disini kita cuma isi data diri, ada essay juga tapi gak banyak. Bahkan limit kalimatnya dikit banget. So, itu mungkin bukan kategori essay juga yah. Opini mungkin lebih tepatnya. Next, kalo lolos akan langsung disuruh tes selanjutnya di kota masing-masing (kota kita kuliah). Tapi gak di tiap kota ada ya, jadi tergantung mereka ngadain seleksi di kota mana. [GMAT] Disini kita akan disambut oleh GMAT. Oke banget kan tesnya? Ok banget, secara bikin otak lelah hanya dengan beberapa menit pengerjaan. Si GMAT ini ngasah otak banget intinya.. Tips and trick? Lagi-lagi doa (penulis seperti mausia kebanyakan, tidak mempersiapkan apapun. Alat tulis bahkan meminjam). *nunggu sekitar beberapa menit* >> mereka akan nempel siapa yang lolos GMAT. and kalo lolos.......... welcome to FGD session [FGD] disini kita akan dikasi cas...

Pengalaman Seleksi Vacation Trainee Schlumberger

Hai semua. long time no blogging. Jadi hari ini penulis akan menceritakan salah satu pengalaman jaman lampau tentang seleksi salah 1 program intern paling hits, untuk anak jaman now : vacation trainee schlumberger. Penulis ikut seleksi ini di kala harga minyak lagi di bottom level of lyfe. Tapi buktinya yang daftar di masa itu juga bejibun. It means popularity minyak emang never die banget lah ya. Jadi, apa aja seleksinya? Yuk Gas! [tahap 1 : seleksi screening] Disini kita cuma isi form cetek doang seinget penulis. Rasa-rasanya sempat teringat ada bagian masukin CV juga, tapi gainget juga dengg.. tapi disiapin aja. Kata aku sih seleksi screening ini ga bisa dibilang ketat juga, jadi sans aja guys. Cuma mungkin mereka pasang sortir IPK disana. Just it. Jadi setelah screening selesai, kita akan dipanggil buat seleksi massal. FYI buat kalian mahasiswa yang merasa masih ABG unyu-unyu yang ga pede "aduh gue nih masih tingkat 2, masa ikut seleksi intern" --> it...