Setelah jutaan detik dilewati tanpa ngepos, akirnya penulis memutuskan ngepos salah satu program yang cukup hits : Young Leaders for Indonesia by McKinsey & Co. Yeah!
Young Leaders for Indonesia atau yang lebih hits dengan sebutan YLI merupakan program leadership (they called it scholarship btw) dari McKinsey & Co. Buat yang gatau itu perusahaan apa, means you're not one of those ambitious young millennials (but it's true, most of my friends gatau McK itu makanan apa). Tapi anw, akan sedikit kukasi tau, doi itu adalah consultant company & salah satu member tier 1 consultant squad : MBB (McKinsey, Bain, BCG).
Nah, kenapa program ini cukup hits?
Jawabannya adalah :
meneketehe.
But, in my own opinion, dia salah satu pioneer dalam program leadership yang menyasar mahasiswa-mahasiswi berpotensi. Buat kalian anak muda gaul & high achiever, pasti sering banget denger program "future leader", "XX-leader", "whatever-leader". Nah, YLI ini salah satu yang udah dari jaman orok banget ada sebelum leader-leader lain bermunculan.
Salah satu kelebihan YLI di mata awak adalah dia punya kemampuan untuk menyortir orang yang super-capable. Ga ngerti juga saringan itu terbuat dari apa dan beli dimana, but it's totally wow if you know the list of alumni. Tapi once again, ini adalah opini dari penulis yang sudah ikut ajang YLI pada masanya (ini masa sebelum 2017 bray, so long). Jadi gatau YLI sekarang gimana.
YLI basically berdurasi 6 bulan, dimana akan dibagi dalam 2 sesi besar : PLP & BLP.
What's that?
PLP >> basically adalah personal project kalian. Namanya personal, jadi ini sendiri-sendiri ya gaes. So, kalian akan ditantang untuk .................. (duh kayaknya ga surprised kalo bocorin disini. Intinya ditantang aja).
BLP >> breakthrough leadership. Nah, ini favorit penulis banget. Gimana ya menceritakannya............ Intinya ini itu............................
kerja kelompok. Hehe.
Gadeng, intinya BLP ini akan membantu kalian punya real work experience. WOW! Cem intern gitu lah bahasa gaulnya.
Then, daripada banyak cincong, langsung kita mulai ke proses seleksi. Apa ajakah itu? Cekidot
[SELEKSI FORMULIR]
Well, kalau liat kata formulir pasti pada mikir "dimana2 juga seleksi formulir kels". But frankly speaking, seleksi tersusah mereka justru di tahap ini. Kalau program-program lain itu gampang di depan & susah di belakang, YLI mungkin terlihat sebaliknya. Opini tersebut terucap akibat pengalaman teman-teman penulis yang udah seleksi ampe 2x lebih dan gagal di tahap awal. Well, beberapa dari mereka yang gagal itupun #tercyduk memiliki IPK > 3,5.
Well, jangan berkecil hati guys. Justru kalian harus berbesar hati. Karena itu berarti, mereka ga cuma sekedar menyortir nilai (semua bukan dari materi uwnch :3)
Salah satu hal yang menurut penulis mereka tekankan banget adalah essay. Ini super penting banget. Teringat banget dulu pernah ada yang ngasi cheatsheet di grup "contoh guideline essay YLI". Well, guideline itu dikasi YLI secara gratis di sesi promosi mereka di kampus-kampus kesayangan kalian. Tapi odong-nya adalah, manusia secara massal menganggap bahwa guideline = "gue harus bikin essay yang begitu juga".
Once again, guideline adalah guideline. Jangan plagiarisme! Banyak banget kandidat yang justru cuma ngeganti beberapa patah kalimat dan patah isi, tapi intinya sama. Well......... mana sisi kreativitas dan orisinalitasnya bray and sis?
Jadi begitulah contoh mengapa ada yang super wow tapi berujung mengenyam sadisnya kegagalan.
Jadi tips buat tahap ini apa?
Be YOU!
& bener-bener kasih effort terbaik kalian buat tulis essay. Jangan tulis cuma 1 malam suntuk kaya nulis deadline tugas (even though penulis sendiri bikin essay itu H-1). Tapi literally penulis udah mikir sebelumnya kira-kira mau ngomong apa. Well jadi overall gak H-1 juga. Siapin baik-baik & jangan terlalu banyak bacot tak berfaedah. Padat & jelas lah.
(sedikit bocoran, based on beberapa pengalaman, mereka suka extend tanggal deadline mereka di akhir acara. Dulu penulis tertolong karna bala bantuan itu. Tapi itu adalah dulu. Entahlah sekarang, jadi better jangan mepet-mepet guys)
[PHONE INTERVIEW]
Kalau formulir kalian itu lolos, maka kalian harus siap ditelepon random.
Why istilahnya telepon random?
Karena mereka ga akan ngasi notification mau telepon jam berapa. Haha.
Beberapa cerita teman :
> ada yang ditelepon pas lagi mau ujian & langsung blank pas ujian (ini semacam lolos kandang singa tapi masuk kandang buaya)
> ada yang lagi enak-enak makan ayam pake tangan ditelepon & ngomongnye berantakan karna lagi bersimbah keringat akibat kepedesan
> ada yang mau naik ojek & udah pasang helm tiba-tiba harus ngangkat telepon tanpa lihat itu nomernya berkode 021.
> ada juga yang lagi nunggu dosen mau bimbingan & tetiba harus angkat telepon ++ ketika selesai interview ternyata dosennya udah pulang.
> etc.
Tapi kalau penulis sendiri tidak mengalami kekacauan-kekacauan di atas. Penulis teringat sempat dikirim email notifikasi bahwa lolos ke tahap interview & have to be ready untuk ditelpon selama periode tertentu. Ga ada exact date.
Then, sampai hari terakhir periode penelponan itu, penulis pun tak kunjung mendapat telepon. Galau gundah gulana hati merana, penulis menunggu dering telepon.
Hingga sampai suatu waktu dimana akhirnya....
akhirnya...
akhirnya....
penulis beneran gak ditelepon ampe malem di hari terakhir penelponan.
Well, what did I do then?
Of course email balik. Nanya kenapa mereka PHP-in penulis (#gadeng, ini lebay)
Intinya nanyain soal telpon menelpon.
Dan well, mereka respon kok. Penulis pun ditelpon keesokan harinya.
Ini antara hoki & ga hoki, karna penulis bisa tau bakalan ditelpon kapan. Ga seperti kisah teman-teman penulis di atas.
Akhirnya, setelah interview berlalu, tepat H+1, penulis dapat kabar kalau diterima.
Ups sori, malah kayaknya tau diterima di hari H penelponan itu. I forget guysss. Intinya itu cepet pisan.
Well, apa aja sih isi pertanyaannya?
mostly : yourself.
& full english of course.
Jadi, buat agan-agan dan sista-sista yang merasa dirinya cuma remah-remah merica / daku mah apa atuh, dll....
Kalian bisa mencoba latian ketika harus menghadapi pertanyaan "introducing yourself".
Lebih dari 80% persiapan pertanyaan di interview, biasanya ga akan keluar di interview.
Well that's life. Sometimes it just doesn't work.
Tapi percayalah bahwa tidak ada yang mengkhianati usaha. Jadi, salah satu hal yang bisa membuat kalian lebih PD ketika wawancara dalam bahasa inggris adalah.....................you have to make a great opening! Pernah denger kesan pertama itu penting? Itu benar guys!
Pesanku untuk perkenalan diri adalah : jangan ngomongin alamat & telpon kalian.
WHAT FOR GITU LOH.
Omong yang berbobot dikit, ex : your latest activity
Tapi anw, semua orang punya caranya masing-masing agar lebih confident. Cara di atas hanyalah salah satu cara dari seorang-anak-yang-inggrisnya-pas2an-tapi-asal-gas-aja-walau-ngawur-grammarnya. Kalau kalian emang udah berlidah british, ya don't worry be happy lah ya. Itu mah cincai cuma omong2 bisa interviewnya.
&&& pelajari motivasi kalian jangan lupa. Ibarat apply beasiswa, pasti ditanya kan "ngapain ente daftar kesini?"
well, kalian pun juga harus siapkan itu baik-baik. Buat mereka yakin.
Jadi itulah, sekian kisah penulis di masa lampau soal YLI. Maaf kalau kurang membantu ya gaes. Namanya juga cerita, bukan ngebantu.
Young Leaders for Indonesia atau yang lebih hits dengan sebutan YLI merupakan program leadership (they called it scholarship btw) dari McKinsey & Co. Buat yang gatau itu perusahaan apa, means you're not one of those ambitious young millennials (but it's true, most of my friends gatau McK itu makanan apa). Tapi anw, akan sedikit kukasi tau, doi itu adalah consultant company & salah satu member tier 1 consultant squad : MBB (McKinsey, Bain, BCG).
Nah, kenapa program ini cukup hits?
Jawabannya adalah :
meneketehe.
But, in my own opinion, dia salah satu pioneer dalam program leadership yang menyasar mahasiswa-mahasiswi berpotensi. Buat kalian anak muda gaul & high achiever, pasti sering banget denger program "future leader", "XX-leader", "whatever-leader". Nah, YLI ini salah satu yang udah dari jaman orok banget ada sebelum leader-leader lain bermunculan.
Salah satu kelebihan YLI di mata awak adalah dia punya kemampuan untuk menyortir orang yang super-capable. Ga ngerti juga saringan itu terbuat dari apa dan beli dimana, but it's totally wow if you know the list of alumni. Tapi once again, ini adalah opini dari penulis yang sudah ikut ajang YLI pada masanya (ini masa sebelum 2017 bray, so long). Jadi gatau YLI sekarang gimana.
YLI basically berdurasi 6 bulan, dimana akan dibagi dalam 2 sesi besar : PLP & BLP.
What's that?
PLP >> basically adalah personal project kalian. Namanya personal, jadi ini sendiri-sendiri ya gaes. So, kalian akan ditantang untuk .................. (duh kayaknya ga surprised kalo bocorin disini. Intinya ditantang aja).
BLP >> breakthrough leadership. Nah, ini favorit penulis banget. Gimana ya menceritakannya............ Intinya ini itu............................
kerja kelompok. Hehe.
Gadeng, intinya BLP ini akan membantu kalian punya real work experience. WOW! Cem intern gitu lah bahasa gaulnya.
Then, daripada banyak cincong, langsung kita mulai ke proses seleksi. Apa ajakah itu? Cekidot
[SELEKSI FORMULIR]
Well, kalau liat kata formulir pasti pada mikir "dimana2 juga seleksi formulir kels". But frankly speaking, seleksi tersusah mereka justru di tahap ini. Kalau program-program lain itu gampang di depan & susah di belakang, YLI mungkin terlihat sebaliknya. Opini tersebut terucap akibat pengalaman teman-teman penulis yang udah seleksi ampe 2x lebih dan gagal di tahap awal. Well, beberapa dari mereka yang gagal itupun #tercyduk memiliki IPK > 3,5.
Well, jangan berkecil hati guys. Justru kalian harus berbesar hati. Karena itu berarti, mereka ga cuma sekedar menyortir nilai (semua bukan dari materi uwnch :3)
Salah satu hal yang menurut penulis mereka tekankan banget adalah essay. Ini super penting banget. Teringat banget dulu pernah ada yang ngasi cheatsheet di grup "contoh guideline essay YLI". Well, guideline itu dikasi YLI secara gratis di sesi promosi mereka di kampus-kampus kesayangan kalian. Tapi odong-nya adalah, manusia secara massal menganggap bahwa guideline = "gue harus bikin essay yang begitu juga".
Once again, guideline adalah guideline. Jangan plagiarisme! Banyak banget kandidat yang justru cuma ngeganti beberapa patah kalimat dan patah isi, tapi intinya sama. Well......... mana sisi kreativitas dan orisinalitasnya bray and sis?
Jadi begitulah contoh mengapa ada yang super wow tapi berujung mengenyam sadisnya kegagalan.
Jadi tips buat tahap ini apa?
Be YOU!
& bener-bener kasih effort terbaik kalian buat tulis essay. Jangan tulis cuma 1 malam suntuk kaya nulis deadline tugas (even though penulis sendiri bikin essay itu H-1). Tapi literally penulis udah mikir sebelumnya kira-kira mau ngomong apa. Well jadi overall gak H-1 juga. Siapin baik-baik & jangan terlalu banyak bacot tak berfaedah. Padat & jelas lah.
(sedikit bocoran, based on beberapa pengalaman, mereka suka extend tanggal deadline mereka di akhir acara. Dulu penulis tertolong karna bala bantuan itu. Tapi itu adalah dulu. Entahlah sekarang, jadi better jangan mepet-mepet guys)
[PHONE INTERVIEW]
Kalau formulir kalian itu lolos, maka kalian harus siap ditelepon random.
Why istilahnya telepon random?
Karena mereka ga akan ngasi notification mau telepon jam berapa. Haha.
Beberapa cerita teman :
> ada yang ditelepon pas lagi mau ujian & langsung blank pas ujian (ini semacam lolos kandang singa tapi masuk kandang buaya)
> ada yang lagi enak-enak makan ayam pake tangan ditelepon & ngomongnye berantakan karna lagi bersimbah keringat akibat kepedesan
> ada yang mau naik ojek & udah pasang helm tiba-tiba harus ngangkat telepon tanpa lihat itu nomernya berkode 021.
> ada juga yang lagi nunggu dosen mau bimbingan & tetiba harus angkat telepon ++ ketika selesai interview ternyata dosennya udah pulang.
> etc.
Tapi kalau penulis sendiri tidak mengalami kekacauan-kekacauan di atas. Penulis teringat sempat dikirim email notifikasi bahwa lolos ke tahap interview & have to be ready untuk ditelpon selama periode tertentu. Ga ada exact date.
Then, sampai hari terakhir periode penelponan itu, penulis pun tak kunjung mendapat telepon. Galau gundah gulana hati merana, penulis menunggu dering telepon.
Hingga sampai suatu waktu dimana akhirnya....
akhirnya...
akhirnya....
penulis beneran gak ditelepon ampe malem di hari terakhir penelponan.
Well, what did I do then?
Of course email balik. Nanya kenapa mereka PHP-in penulis (#gadeng, ini lebay)
Intinya nanyain soal telpon menelpon.
Dan well, mereka respon kok. Penulis pun ditelpon keesokan harinya.
Ini antara hoki & ga hoki, karna penulis bisa tau bakalan ditelpon kapan. Ga seperti kisah teman-teman penulis di atas.
Akhirnya, setelah interview berlalu, tepat H+1, penulis dapat kabar kalau diterima.
Ups sori, malah kayaknya tau diterima di hari H penelponan itu. I forget guysss. Intinya itu cepet pisan.
Well, apa aja sih isi pertanyaannya?
mostly : yourself.
& full english of course.
Jadi, buat agan-agan dan sista-sista yang merasa dirinya cuma remah-remah merica / daku mah apa atuh, dll....
Kalian bisa mencoba latian ketika harus menghadapi pertanyaan "introducing yourself".
Lebih dari 80% persiapan pertanyaan di interview, biasanya ga akan keluar di interview.
Well that's life. Sometimes it just doesn't work.
Tapi percayalah bahwa tidak ada yang mengkhianati usaha. Jadi, salah satu hal yang bisa membuat kalian lebih PD ketika wawancara dalam bahasa inggris adalah.....................you have to make a great opening! Pernah denger kesan pertama itu penting? Itu benar guys!
Pesanku untuk perkenalan diri adalah : jangan ngomongin alamat & telpon kalian.
WHAT FOR GITU LOH.
Omong yang berbobot dikit, ex : your latest activity
Tapi anw, semua orang punya caranya masing-masing agar lebih confident. Cara di atas hanyalah salah satu cara dari seorang-anak-yang-inggrisnya-pas2an-tapi-asal-gas-aja-walau-ngawur-grammarnya. Kalau kalian emang udah berlidah british, ya don't worry be happy lah ya. Itu mah cincai cuma omong2 bisa interviewnya.
&&& pelajari motivasi kalian jangan lupa. Ibarat apply beasiswa, pasti ditanya kan "ngapain ente daftar kesini?"
well, kalian pun juga harus siapkan itu baik-baik. Buat mereka yakin.
Jadi itulah, sekian kisah penulis di masa lampau soal YLI. Maaf kalau kurang membantu ya gaes. Namanya juga cerita, bukan ngebantu.